KPI Baru Tahu Dugaan Pelecahan Pegawainya Yang Terjadi Sejak 2015
Porosberita.com, Jakarta – MS pegawai Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat diduga sudah mengelami pelecehan seksual sejak Oktober 2015. Namun, Komisioner KPI baru mengetahuinya saat beredar surat terbuka MS yang beredar lias pada Rabu (1/9/2021).
“Rabu siang saya baru terima itu dan kemudian dikonfirmasi oleh teman-teman, dikonfirmasi oleh beberapa kolega dan itu baru kita ketahui,” kata Komisioner KPI Pusat Nuning Rodiyah saat konferensi pers di Polres Metro Jakarta Pusat, Kamis (2/9/2021) malam.
Nuning menuturkan, selama ini pimpinan, kepala bagian, dan kepala sub bagian di KPI Pusat belum pernah menerima laporan menyangkut dugaan pelecehan seksual dan perundungan terhadap MS.
Pihaknya baru menerima laporan mengenai ketidaknyamanan kerja yang dirasakan oleh korban. Laporan ini MS sampaikan secara pribadi kepada Nuning pada 2019.
“Itu pun juga disampaikan ke saya secara pribadi yang bersangkutan masuk ke ruangan saya, menanyakan kalau bisa saya pindah ke divisi lain,” kata Nuning.
Mendapat laporan itu, Nuning mengaku menjelaskan kepada korban bahwa pindah ke divisi lain terdapat mekanisme yang harus ditempuh. Korban bisa pindah divisi lain jika terdapat formasi yang kosong dan mengikuti seleksi formasi tersebut.
“Yang bersangkutan hanya menyampaikan itu tidak ada diskusi langsung. Bagi saya tidak kemudian harus banyak ngerumpi, maka kemudian bertanya pertanyaan-pertanyaan soal substansi pekerjaan,” kata Nuning.
Nuning lalu menegaskan bahwa KPI Pusat tidak mentolerir pelecehan seksual dan perundungan.
Pihaknya akan memberikan sanksi tegas terhadap para terduga pelaku jika mereka terbukti melakukan perbuatan tersebut.
“Seluruh pimpinan KPI sudah berkomitmen untuk memberikan tindakan tegas kepada pelaku kekerasan seksual dan perundungan,” ujar Nuning.
Sebelumnya, dalam surat terbukanya, MS pegawai pria KPI mengungkapkan, para terduga pelaku berjumlah tujuh orang mereka adalah RM (Divisi Humas bagian Protokol KPI Pusat), TS dan SG (Divisi Visual Data), RT (Divisi Visual Data), FP (Divisi Visual Data), EO (Divisi Visual Data), CL (Eks Divisi Visual Data, kini menjadi Desain Grafis di Divisi Humas), TK (Divisi Visual Data).
MS juga mengaku telah mengalami perundungan dan pelecehan oleh teman kantornya sejak 2012.
MS pegawai kontrak KPI mengaku telah menerima perlakuan tidak menyenangkan dari teman-teman kantornya mulai dari diperbudak, dirundung secara verbal maupun non verbal, bahkan ditelanjangi. Kejadian itu terus terjadi hingga 2014 sampai akhirnya MS divonis mengalami Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) usai ke psikolog di Puskesmas Taman Sari lantaran semakin merasa stres dan frustasi.
“Kadang di tengah malam, saya teriak teriak sendiri seperti orang gila. Penelanjangan dan pelecehan itu begitu membekas, diriku tak sama lagi usai kejadian itu, rasanya saya tidak ada harganya lagi sebagai manusia, sebagai pria, sebagai suami, sebagai kepala rumah tangga. Mereka berhasil meruntuhkan kepercayaan diri saya sebagai manusia,” kata MS dalam surat terbukanya yang dikutip, Rabu (1/9/2021). (wan)