Fri. Jan 10th, 2025

Inilah Para Tokoh Taliban Calon Pemimpin Afghanistan

Taliban duduki Istana Kepresiden Afghanistan

Porosberita.com, Jakarta – Taliban menyatakan akan mengumumkan pemerintahan baru Afghanistan dalam beberapa hari ke depan.

Juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, mengklaim pemerintahan baru Afghanistan nanti akan mewakili seluruh golongan dan kelompok yang ada di negara itu.

Mujahid juga menuturkan sejumlah mantan pejabat militer Afghanistan era pemerintahan Presiden Ashraf Ghani yang digulingkan juga akan bergabung dalam pemerintahan baru rezim Taliban.

Meski begitu, Mujahid enggan membeberkan lebih lanjut formasi pemerintahan baru Afghanistan tersebut dan mengatakan detail informasi akan dipublikasikan dalam waktu dekat.

Namun, dikutip Reuters, sejumlah nama telah digadang-gadang bakal mengisi jabatan tertinggi dalam pemerintahan baru Afghanistan ini.

Sumber juga menuturkan pemerintahan baru ini akan bersifat sementara sampai pembentukan kabinet yang inklusif dan berdasarkan konsensus resmi diputuskan.

Sumber itu pun memaparkan pemerintahan sementara ini hanya akan terdiri dari anggota Taliban. Itu akan dari 25 menteri, dewan penasihat atau syura yang terdiri dari 12 cendekiawan Muslim.

Taliban juga dikabarkan tengah menyusun loya jigra atau majelis akbar yang mempertemukan perwakilan dari seluruh masyarakat Afghanistan untuk membahas konstitusi dan struktur pemerintahan masa depan.

Berikut lima tokoh senior Taliban yang digadang akan menduduki jabatan tinggi di pemerintahan baru Afghanistan.

Abdul Ghani Mullah Baradar

Baradar, salah satu pendiri Taliban, disebut akan memimpin pemerintahan baru Afghanistan.

Baradar sendiri memang sudah sejak awal digadang-gadang bakal naik sebagai pemimpin pemerintahan Afghanistan sejak Taliban menguasai lagi negara itu pada 15 Agustus.

Selama ini Baradar menjabat sebagai Kepala Biro Politik Taliban. Ia kerap memimpin delegasi Taliban menemui perwakilan negara-negara lain, termasuk berkunjung ke Moskow, Islamabad, Teheran, dan Beijing.

Ia juga pernah bertemu dengan wakil Republik Indonesia, Menteri Luar negeri RI, Retno Marsudi beberapa waktu lalu.

Baradar pula yang menjadi perwakilan Taliban yang berunding langsung dan menandatangani kesepakatan dengan Amerika Serikat di Doha, Qata, pada Februari 2020.

Baradar sempat ditahan intelijen Pakistan pada awal 2010. Setelah bebas pada Oktober 2018, Baradar ditunjuk Taliban sebagai kepala misi diplomatik kelompok itu di Doha, Qatar.

Saat rezim Taliban berkuasa pada 1996-2001, Baradar pernah menjabat sebagai wakil menteri pertahanan Afghanistan.

Haibatullah Akhundzada

Akhundzada merupakan pemimpin tertinggi Taliban. Ia disebut akan memandu pemerintah baru dengan fokus menangani masalah keagamaan dan pemerintahan dalam kerangka syariat Islam.

Akhundzada adalah seorang lulusan sekolah hukum yang menjabat sebagai pemimpin tertinggi Taliban menggantikan pendahulunya, Mullah Akhtar Mansour, yang tewas dalam serangan udara Amerika Serikat pada 2016.

Salah satu putra Akhundzada tewas dalam serangan bunuh diri di pangkalan militer Afghanistan di Helmand pada 2017.

Akhundzada belum pernah muncul ke publik setelah Taliban mengklaim menguasai Afghanistan sejak 15 Agustus lalu.

Mujahid menuturkan Akhundzada juga akan muncul ke publik dalam waktu dekat untuk pertama kali sejak Taliban berkuasa.

Sher Mohammad Abbas Stanikzai

Stanikzai merupakan wakil Baradar di Kantor Politik Taliban di Doha. Ia pernah menerima pelatihan kadet militer di India dan lulus pada 1982.

Setelah lulus, Stanikzai ikut bertempur melawan Uni Soviet di Afghanistan. Ketika Taliban berkuasa, ia juga menjabat sebagai wakil menteri luar negeri Afghanistan.

Stanikzai merupakan petinggi Taliban yang fasih berbahasa Inggris dan telah menjadi salah satu utusan utama Taliban yang menghadap berbagai diplomat dan media asing selama ini.

Teman sekelas selama di pelatihan militer mengatakan Stanikzai suka jalan-jalan di akhir pekan dan berenang di Sungai Gangga. Kerabatnya mengaku tak pernah menyangka bahwa Stanikzai memiliki pemahaman yang cenderung mengarah ke radikalisme Islam.

“Tidak ada tanda-tanda pemikiran radikal atau ekstremis,” kata D.A Chaturvedi, pensiunan mayor jenderal angkatan darat India yang pernah menjadi teman sekelas Stanikzai.

Mullah Mohammad Yaqoob

Yaqoob merupakan salah satu pendiri Taliban Mullah Omar.

Semula ia berusaha menggantikan ayahnya sebagai pemimpin Taliban pada 2015. Namun, ia walk out atau keluar dari rapat dewan tersebut karena protes dengan penunjukkan Mullah Akhtar Mohammad Mansour sebagai pemimpin baru Taliban.

Meski begitu, akhirnya Yaqoob diangkat sebagai wakil Akhundzada setelah kematian Mansour.

Yaqoob memimpin pasukan loyalis Taliban di Kandahar di awal usia 30 tahun. Ia lalu ditunjuk sebagai kepala keseluruhan komisi militer Taliban pada 2020 yang bertugas mengawasi semua operasi militer di Afghanistan.

Meski dianggap relatif moderat oleh beberapa analis, sejumlah komandan Taliban menganggap Yaqoob termasuk di antara para pemimpin Taliban yang mendesak serangan militer merebut kota-kota dari tentara Afghanistan yang menghasilkan kemenangan kelompok itu saat ini. (CNN Indonesia/nto)

About Author