MUI Minta Ade Armando Tak Buat Pernyataan di Luar Kapasitasnya
Porosberita.com, Jakarta – Majelis Ulama Indonesia (MUI) meminta Ade Armando. tak membuat pernyataan di luar kapasitasnya. Ade disarankan lebih baik bahas bidang komunikasi yang menjadi kompetensinya.
“Jadi kalau beliau itu kompetensinya komunikasi, berkomentarlah soal komunikasi supaya tidak bias. Komentar sesuai keahlian, bukan berkomentar untuk sensasional,” kata Sekjen MUI Amirsyah Tambunan kepada wartawan, Rabu (3/11/2021).
Amirsyah menyampaikan itu untuk merespon pernyataan Ade dalam video yang diunggah di kanal YouTube Cokro TV, Senin (1/11/2021). Dalam video itu, Ade mengeluarkan pernyataan kontroversial, ia menyatakan tak ada perintah salat lima waktu dalam Alquran.
Ade bahkan menantang semua pihak untuk mencoba mencari ayat dalam Al-Qur’an yang memerintahkan Salat lima waktu.
Lebih lanjut Amirsyah menjelaskan perintah salat merujuk pada ayat suci Al-Qur’an. Kemudian hal itu dirinci lebih lanjut dalam hadits.
“Memahami ajaran Islam itu berdasarkan Al-Qur’an, hadits dan termasuk ijtima ulama dengan menggunakan akal pikiran yang sehat. Jadi banyak penafsiran akhirnya harus kesepakatan para ulama. Tegas bahwa dasar hukum salat itu memang merujuk kepada Al-Qur’an dan hadits Rasulullah SAW. Berdasarkan itu perintah salat itu disebutkan di dalam Al-Qur’an secara umum kemudian dijelaskan lebih rinci berdasarkan hadits Rasulullah SAW dengan syarat para ulama yang memiliki kompetensi memahami Al-Qur’an dan hadits itu. Lima waktu itu adalah perintah salat yang dinyatakan di Al-Qur’an dan hadits dan para ulama telah sepakat memahami perintah 5 waktu,” papar Amirsyah.
Bertolak dari itu, Amirsyah menandaskan bahwa mereka yang bisa menyampaikan pandangan terkait ajaran agama Islam itu adalah ulama kompeten. Mereka yang tidak memiliki kompetensi diminta menahan diri.
“Jadi saya mengatakan berdasarkan Alquran dan hadits, ijtima ulama yang kompeten memahami itulah yang berhak memberikan komentar dan pendapat. Poin yang kedua sebaliknya, yang tidak punya kompeten yang tidak punya keilmuan yang tidak punya otoritatif soal perintah salat, lima waktu, prinsip Al-Qur’an dan Hadis, ijtima ulama, sebaiknya tidak berkomentar ya, karena bisa bias pemahaman,” tegas Amirsyah.
Selanjutnya, Amirsyah menyarankan Ade Armando untuk fokus di bidang komunikasi yang menjadi kompetensinya.
“Bidang komunikasi kan masih banyak yang bisa dikomentari. Bidang komunikasi ilmu yang sangat-sangat luas dan pengaruhnya besar yaitu komunikasi yang bermanfaat untuk kemaslahatan, bukan komunikasinya yang menimbulkan kegaduhan, bukan komunikasi yang menimbulkan adu domba,” pungkas Amirsyah. (wan)