Rencana Trum Gelar Parade Saat HUT AS Menuai kritik
Porosberita.com, Jakarta – Rencana Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengadakan parade yang sangat meriah guna memperingati Hari Kemerdekaan AS yang jatuh tanggal 4 Juli mendapat banyak kritik dari sejumlah pihak.
Banyak yang menuding Trump sengaja menggunakan alih-alih penghormatan kepada Amerika, padahal kenyataannya parade itu adalah upaya Trump untuk memberi penghormatan pada dirinya sebagai presiden AS.
Kepala komandan sekaligus mantan pemain sandiwara Manhattan bahkan sempat berencana membajak acara di Hari Kemerdekaan 4 Juli tersebut.
Sebelumnya, Trump berjanji dalam pidatonya di Monumen Lincoln Memorial bahwa parade hari ini akan menjadi “pertunjukan seumur hidup.”
“Hormat 4 Juli kita untuk Amerika di Monumen Lincoln Memorial terlihat sangat besar. Ini akan menjadi pertunjukkan seumur hidup!,” cuit Trump di Twitternya pada Rabu (3/7) kemarin.
“Kita memiliki perekonomian terbesar di dunia. Kita memiliki militer terbesar di dunia. Tidak buruk!” ucap dia.
Tak mau ketinggalan, Wakil Presiden Mike Pence juga turut meramaikan parade kemerdekaan itu melalui Twitternya.
“#SalutetoAmerica di Lincoln Memorial besok (Kamis) malam akan menjadi pertunjukkan hebat dan penampilan luar biasa dari militer negara kita yang luar biasa!” cuit Pence.
Menurut seorang ahli media dan budaya populer di Universitas Quinnipiac yakni Rich Hanley, peringatan 4 Juli biasanya berfungsi sebagai momentum gencatan senjata nasional.
“Ini merupakan hari ketika orang-orang mengesampingkan perbedaan terpolarisasi mereka … dan mengibarkan bendera tanpa mengkutsertakan diskusi politik. Kemudian pada tanggal 5 mereka akan kembali seperti semula,” kata Hanley.
Namun, skenario peringatan kemerdekaan tahun ini cukup berbeda dan seperti ditulis ulang.
Acara tersebut dibuka dengan pidato oleh Trump di Monumen Lincoln Memorial pukul 6.30 pagi waktu setempat. Itu merupakan acara “Penghormatan untuk Amerika” yang belum pernah terjadi sebelumnya karena turut mengundang stasiun televisi dan mengikutsertakan pertunjukan perangkat militer dan kembang api.
Sejumlah mobil tank dan Kendaraan Bradley Fighting juga ditempatkan di Monumen Lincoln Memorial, meskipun tank perang M1 Abrams tidak akan ikut dalam parade karena khawatir akan merusak jalanan kota.
Dengan segala pertunjukan luar biasa itu, yang akan menjadi pusat perhatian bukanlah senjata ataupun pertunjukan kembang api yang bernilai jutaan dolar, melainkan perhatian hanya akan terfokus pada Trump.
Menurut sejumlah pihak, parade besar-besaran kali ini juga dimanfaatkan Trump sebagai intstrumen kampanye dirinya dalam pemilu 2020 mendatang, dimana hal itu sangat ditentang oleh sebagian pemilih yang tak mendukung dirinya.
“Ego Trump sangatlah besar sehingga dia mengerahkan kampanye 4 Juli dalam seruan warga yang sedang membutuhkan perhatian, dan semua orang tau itu,” tulis anggota senat AS, Chuck Schumer di akun Twitternya.
Seorang aktivis Code Pink juga ikut menentang aksi Trump dengan menyerukan tagar bertuliskan #BoycottTrumps4thOfJuly di Twitter serta memegang papan bertuliskan “Tank Tapi Tidak Ada Tank” sejak Rabu kemarin.
Sementara, banyak pula yang mempertanyakan biaya yang dihabiskan untuk mengadakan acara tersebut.
“Alih-alih mengatasi persoalan seperti para tunawisma veteran, dia (Trump) menghabiskannya untuk mewujudkan egonya dengan parade yang pada dasarnya adalah tentang dia,” ujar Julian Castro, calon presiden dari partai Demokrat.
“Buang-buang uang,” kata dia.
Hingga kini, Gedung Putih menolak menjelaskan perihal total biaya yang dihabiskan untuk acara tersebut.
Namun, Trump membela diri dan menjelaskan melalui Twitterrnya, “Biaya untuk acara Penghormatan untuk Amerika kita besok akan sangat kecil dibandingkan dengan betapa bernilainya (acara itu).”
“Kita memiliki pesawat-pesawat itu, kita memiliki para pilot, bandar udara tepat di sebelah (Andrews), yang kita butuhkan adalah bahan bakar. Kita memiliki tank dan semuanya. Kembang api disumbangkan oleh dua orang hebat. Bagus!,” kata Trump. Demikian dilansir dari CNN Indonesia.com. (nto)