Thu. Oct 24th, 2024

Menkeu Klaim Dana Pemda di Bank Menyusut Pertanda Kinerja Baik

Menteri Keuangan Sri Mulyani

Porosberita.com, Jakara – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan dana pemerintah daerah (Pemda) di bank mulai menyusut. Bisa dipsatikan, pemda mulai membelanjakan dananya untuk program pembangunan.

Sri membuka bahwa saldo simpanan pemda di perbankan pada Desember 2020 tersisa Rp94 triliun. Jumlah itu menunjukkan penurunan cukup tajam dari catatan pada November 2020 yang sebesar Rp218,6 triliun. Sedangkan pada Desember 2019 angkanya sebesar Rp101,5 triliun.

“Pada akhir Desember kondisinya sudah menurun menjadi Rp94 triliun. Ini sedikit lebih baik dari kondisi 2019 di mana posisinya Rp101,5 triliun,” tutur Sri saat rapat kerja dengan Komite IV DPD, Selasa (19/1/2021).

Sri mengklaim dengan realisasi dana simpanan pemda semakin menurun, menunjukkan pada kuartal IV-2020  pemda menarik sebagian besar simpanannya di perbankan untuk digunakan dalam bentuk realisasi belanja.

“Jadi ada Rp94 triliun sisa yang tidak terbelanjakan dan kemudian mereka akan dapat transfer pada bulan Januari dari pemerintah pusat. Kita mungkin ke depan perlu memikirkan agar dana ini bisa digunakan lebih produktif sehingga bisa memacu ekonomi di daerah,” katanya.

Menurutnya, dengan sisa dana itu, pemda pada Januari memiliki dana mengendap di bank di kisaran Rp150 triliun. Pada Januari 2020 pemda punya dana di bank sebesar Rp151,8 triliun sedangkan Januari 2019 Rp153,5 triliun.

Sri pun menyatakan meski masih ada dana simpanan daerah di bank, namun ini menunjukkan  kinerja belanja negara dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sudah mampu terealisasi secara optimal.

Realisasi belanja APBD hingga akhir Desember 2020  telah mencapai Rp1.088,7 triliun atau telah terserap sebesar 100,94 persen dari pagu belanja pada tahun ini yang ditetapkan sebesar Rp1.078,62 triliun.

“Dalam hal ini belanja APBD yang sudah baik ini bisa menopang diharapkan bisa paling tidak mengurangi beban masyarakat dan dunia usaha akibat COVID-19. Meski demikian kalau dilihat dari nominal terjadi penurunan sebesar 8,4 persen,” katanya. (nto)

About Author