Thu. Oct 24th, 2024

Komnas HAM Punya Bukti Soal CCTV Jalan Tol Terkait Penembakan 6 Laskar FPI

Ruas Jalan Tol Jakarta Cikampek Km 50 yang menyisakan misteri penembakan 6 Laskar FPI. (Foto ) istimewa)

Porosberita.com, Jakarta – Dirut PT Jasa Marga Subakti Syukur memenuhi panggilan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) kemarin (14/12/2020). Syukur mengaku CCTV di lokasi kejadian terganggu sehingga tidak ada rekaman.

Syukur mengaku, CCTV di Km 49–72, Syukur mengaku sudah menyampaikan soal kondisi CCTV di KM 49-72. Menurutnya, ada 277 CCTV di tol Jakarta–Cikampek. Baik jalur layang maupun jalur bawah dan seluruhnya tidak ada yang rusak. ”Yang kemarin memang kebetulan terganggu itu bukan CCTV-nya. CCTV-nya tetap berfungsi, tapi pengiriman datanya itu terganggu,” katanya usai dimintai keterangan oleh Komnas HAM, Senin (14/12/2020).

Syukur pun mengaku pihaknya tidak memiliki rekaman insiden berdarah itu, ”Nggak ada rekaman,” katanya.

Sementara, Komisioner Komnas HAM Choirul Anam menyatakan keterangan pihak Jasa Marga akan didalami. ”Kontribusi dari info yang diberikan pihak Jasa Marga akan menambah terangnya peristiwa itu,” ujarnya.

Anam mengungkapkan,  Komnas HAM memang telah menemukan bukti yang bisa dilihat dan dipegang. Sayangnya, Anam tidak bersedia menyebutkan secara detail apa bukti dimaksud.  ”Kalau rekaman CCTV hanya bisa dilihat, dipegang kan gak bisa,” kilahnya.

Anam menandaskan bahwa kasus tersebut kewenangan Komnas HAM. Meski Bareskrim boleh ikut mengusut, tapi kewenangan mengusut dugaan pelanggaran HAM hanya dimiliki Komnas HAM. ”Kami memiliki adegan sendiri, logika sendiri. Sesuai dengan hak asasi manusia,” cetusnya.

Sementara PT Jasa Marga (Persero) Tbk melalui anak usaha yang bergerak di bidang pengoperasian jalan tol, PT Jasamarga Tollroad Operator (JMTO) mengklaim adanya gangguan pada link jaringan backbone CCTV atau fibre optic di Tol Jakarta-Cikampek pada Km 48+600 sejak Minggu (6/12/2020) pukul 04.40 WIB.

Akibatnya, jaringan CCTV mulai dari Km 49+000 (Karawang Barat) sampai Km 72+000 (Cikampek) menjadi mati atau offline.

Hal itu disampaikan Direktur Utama PT JMTO Raddy R. Lukman dalam keterangannya, Senin (14/12/2020). Menurutnya, setelah mendapat laporan adanya gangguan CCTV offline, petugas di ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek melaporkan hal tersebut sejak Minggu (6/12/2020) pada pukul 06.00 WIB kepada tim inspeksi untuk dilakukan penyisiran mencari lokasi penyebab masalah tersebut.

“Kondisi yang saat itu hujan dan pertimbangan kondisi lalu lintas, perbaikan tidak dapat dilakukan sampai tuntas. Karena lokasi gangguan jaringan backbone tersebut berada di tengah median jalan. Perbaikan baru dapat diselesaikan pada Senin (7/12/2020) sekitar pukul 16.00 WIB,” katanya.

Ruddy pun memastikan CCTV pada ruas jalan tol tersebut tidak mengalami kerusakan. meski jaringannya terganggu akibat fiber optik di median jalan yang terputus. “Karena titik fiber optik yang terkendala di 48+600, maka mulai dari CCTV 49 hingga 72 semua offline, namun CCTV lainnya sebelum 48+600, baik di Japek Bawah maupun Japek Elevated semua berfungsi normal,” tuntasnya. (wan)

About Author